Satu keluhan lain tentang dampak
cara hidup modern adalah makin bertambahnya pasangan suami-istri yang kesulitan
mendapatkan momongan. Infertilitas! “Diperkirakan satu dari empat perempuan
Amerika mengalami infertilitas – tampaknya ketidaksuburan sedang menjadi tren
masa kini,” Hethir Rodriguez mengutip data statistik terbaru yang ia miliki.
Perempuan berlatar belakang kebidanan ini diundang sebagai narasumber ke-12
dalam sesi wawancara Conscious Parenting Summit untuk membahas bidang
kepakarannya: meningkatkan kesuburan dan mencegah keguguran lewat cara-cara
alamiah, terutama lewat pemakaian herba.
Hethir mulai mendalami masalah ini karena dia sendiri mengalami keguguran pada dua kehamilan pertamanya. Pada kali pertama, ia ditenangkan oleh banyak orang, “Tidak apa-apa, hal seperti itu memang sering terjadi!” Lantas ketika ia hamil kedua kali, Hethir berusaha hati-hati sekali menjaga kandungannya, namun ternyata ia keguguran lagi. Ia bingung sekali dan bertanya kepada dokter: mengapa ini terjadi? bagaimana memastikan bahwa peristiwa ini tak terulang kembali? Namun dokter tidak bisa memastikan apa-apa sebelum melakukan tes medis, dan tes medis itu baru bisa dilaksanakan jika Hethir nanti telah mengalami keguguran untuk ketiga kalinya!
“Saya tidak bisa menerima itu,” kenang Hethir. Sebagai orang yang cukup lama mendalami herbalisme dan terapi fisik, ia merasa yakin bahwa pasti ada pengobatan alamiah yang tersedia untuk mengatasi persoalan ini. Dia melakukan riset pribadi mendalam mengenai berbagai cara alamiah untuk meningkatkan kesuburan dan mencegah keguguran, sampai berhasil menerapkan untuk dirinya sendiri, bahkan akhirnya menjadi konselor yang sukses membantu ratusan klien agar hamil. “Saya bidan yang berbeda,” guraunya, “bukan mengeluarkan bayi dari kandungan, tapi membantu bayi masuk ke dalam kandungan.”
Mengupayakan kehamilan yang sehat adalah bagian dari konsep conscious conception. Namun, banyak pasangan yang tidak semudah itu berhasil mempertemukan sel telur dan sperma. Hethir menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh negatif pada kesuburan, seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan, stress, ketidakseimbangan hormon, pengaruh zat-zat kimiawi, kurang bergerak, juga radiasi perangkat elektronik. Yang pasti, ketidaksuburan menimpa bukan hanya wanita saja, tapi juga para pria. Pandangan kultural sering menyoroti istri ketika kasus ketidasuburan terjadi, padahal Hethir memperkirakan, “sekitar 40% masalah kesuburan ditemukan pada suami, 40% pada istri, dan 20% adalah kombinasi suami dan istri.” Masalah kesuburan pada suami yang sering terjadi adalah jumlah sperma yang rendah atau sperma yang tidak sehat, entah motilitas sperma kurang bagus (artinya: sperma tidak bisa berenang secara efektif) atau bentuk sperma yang tidak ideal (berkepala dua, berekor aneh, atau cacat morfologis lainnya).
“Syukurlah, kebanyakan masalah ketidaksuburan bisa ditangani secara alamiah,” Hethir memberi semangat. Meskipun tidak anti pada program bayi tabung, Hethir ingin para ibu berpikir masak-masak sebelum mencobanya, mengingat efek samping yang bisa ditimbulkan oleh berbagai obat-obatan keras yang dipakai untuk ‘memaksa’ indung telur berproduksi di luar kewajaran. “Indung telur bisa sobek, selain efek samping lain yang mungkin terjadi dalam tubuh,” amar Hethir. Terapi kesuburan alamiah punya pendekatan yang berbeda dari terapi kesuburan medis modern. Pengobatan modern memandang tubuh sebagai objek yang bisa dimanipulasi secara parsial. Para dokter meneropong indung telur lalu berkata, “Oh, kamu tidak mau ovulasi ya? Ini aku beri kamu obat supaya kamu bisa ovulasi banyak-banyak!” Sementara pengobatan alamiah melihat tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh: jika secara umum kesehatan tubuh dan jiwa dipulihkan, maka masalah kesuburan akan beres dengan sendirinya.
Hethir merekomendasi perubahan pola hidup dan pemakaian herbal sebagai upaya memulihkan kembali fungsi-fungsi alat reproduksi kaum pria maupun wanita. Mulailah program pengobatan alamiah ini minimal tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan, sebab sel telur khususnya mengalami proses pematangan dalam jangka waktu 90 hari itu. Cara hidup suami/istri dan asupan makanan mereka akan menentukan kualitas dari ovum dan sperma yang mereka hasilkan.
Saran umum Hethir adalah rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan-makanan dengan kandungan antioksidan tinggi (yakni buah-buahan dan sayur-sayuran segar), kurangi beban pekerjaan (yang berarti mengurangi tingkat stress), menghindari asupan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon (misalnya, dua cangkir kopi sehari membuat kadar estrogen dalam tubuh meningkat empat kali lipat – dan hati-hati juga dengan daging binatang yang disuntik tambahan hormon!) atau bersifat toksik (zat-zat aditif sintetis, pestisida, dan sebagainya).
Hethir mulai mendalami masalah ini karena dia sendiri mengalami keguguran pada dua kehamilan pertamanya. Pada kali pertama, ia ditenangkan oleh banyak orang, “Tidak apa-apa, hal seperti itu memang sering terjadi!” Lantas ketika ia hamil kedua kali, Hethir berusaha hati-hati sekali menjaga kandungannya, namun ternyata ia keguguran lagi. Ia bingung sekali dan bertanya kepada dokter: mengapa ini terjadi? bagaimana memastikan bahwa peristiwa ini tak terulang kembali? Namun dokter tidak bisa memastikan apa-apa sebelum melakukan tes medis, dan tes medis itu baru bisa dilaksanakan jika Hethir nanti telah mengalami keguguran untuk ketiga kalinya!
“Saya tidak bisa menerima itu,” kenang Hethir. Sebagai orang yang cukup lama mendalami herbalisme dan terapi fisik, ia merasa yakin bahwa pasti ada pengobatan alamiah yang tersedia untuk mengatasi persoalan ini. Dia melakukan riset pribadi mendalam mengenai berbagai cara alamiah untuk meningkatkan kesuburan dan mencegah keguguran, sampai berhasil menerapkan untuk dirinya sendiri, bahkan akhirnya menjadi konselor yang sukses membantu ratusan klien agar hamil. “Saya bidan yang berbeda,” guraunya, “bukan mengeluarkan bayi dari kandungan, tapi membantu bayi masuk ke dalam kandungan.”
Mengupayakan kehamilan yang sehat adalah bagian dari konsep conscious conception. Namun, banyak pasangan yang tidak semudah itu berhasil mempertemukan sel telur dan sperma. Hethir menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh negatif pada kesuburan, seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan, stress, ketidakseimbangan hormon, pengaruh zat-zat kimiawi, kurang bergerak, juga radiasi perangkat elektronik. Yang pasti, ketidaksuburan menimpa bukan hanya wanita saja, tapi juga para pria. Pandangan kultural sering menyoroti istri ketika kasus ketidasuburan terjadi, padahal Hethir memperkirakan, “sekitar 40% masalah kesuburan ditemukan pada suami, 40% pada istri, dan 20% adalah kombinasi suami dan istri.” Masalah kesuburan pada suami yang sering terjadi adalah jumlah sperma yang rendah atau sperma yang tidak sehat, entah motilitas sperma kurang bagus (artinya: sperma tidak bisa berenang secara efektif) atau bentuk sperma yang tidak ideal (berkepala dua, berekor aneh, atau cacat morfologis lainnya).
“Syukurlah, kebanyakan masalah ketidaksuburan bisa ditangani secara alamiah,” Hethir memberi semangat. Meskipun tidak anti pada program bayi tabung, Hethir ingin para ibu berpikir masak-masak sebelum mencobanya, mengingat efek samping yang bisa ditimbulkan oleh berbagai obat-obatan keras yang dipakai untuk ‘memaksa’ indung telur berproduksi di luar kewajaran. “Indung telur bisa sobek, selain efek samping lain yang mungkin terjadi dalam tubuh,” amar Hethir. Terapi kesuburan alamiah punya pendekatan yang berbeda dari terapi kesuburan medis modern. Pengobatan modern memandang tubuh sebagai objek yang bisa dimanipulasi secara parsial. Para dokter meneropong indung telur lalu berkata, “Oh, kamu tidak mau ovulasi ya? Ini aku beri kamu obat supaya kamu bisa ovulasi banyak-banyak!” Sementara pengobatan alamiah melihat tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh: jika secara umum kesehatan tubuh dan jiwa dipulihkan, maka masalah kesuburan akan beres dengan sendirinya.
Hethir merekomendasi perubahan pola hidup dan pemakaian herbal sebagai upaya memulihkan kembali fungsi-fungsi alat reproduksi kaum pria maupun wanita. Mulailah program pengobatan alamiah ini minimal tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan, sebab sel telur khususnya mengalami proses pematangan dalam jangka waktu 90 hari itu. Cara hidup suami/istri dan asupan makanan mereka akan menentukan kualitas dari ovum dan sperma yang mereka hasilkan.
Saran umum Hethir adalah rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan-makanan dengan kandungan antioksidan tinggi (yakni buah-buahan dan sayur-sayuran segar), kurangi beban pekerjaan (yang berarti mengurangi tingkat stress), menghindari asupan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon (misalnya, dua cangkir kopi sehari membuat kadar estrogen dalam tubuh meningkat empat kali lipat – dan hati-hati juga dengan daging binatang yang disuntik tambahan hormon!) atau bersifat toksik (zat-zat aditif sintetis, pestisida, dan sebagainya).
Nah, sekarang masuk ke bidang kepakarannya, Hethir
menyebutkan beberapa tanaman herbal yang berguna dalam berbagai kategori.
Kategori pertama adalah herba untuk meningkatkan kesuburan perempuan. Kategori
kedua adalah herba untuk meningkatkan kesuburan lelaki. Kategori ketiga adalah
herba untuk mencegah keguguran. Kategori keempat adalah herba untuk
menetralisir oto-imunitas yang berlebihan.
Masuk dalam kategori pertama: Vitex – tanaman bersemak yang berbunga ungu dengan buah seperti berry, yang manfaatnya antara lain meningkatkan hormon progesteron sehingga kehamilan bisa terjadi dan dipertahankan. Para klien Hethir yang memakai Vitex melaporkan bahwa siklus haid mereka menjadi teratur. Vitex juga membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon pada perempuan yang baru saja berhenti minum pil KB, atau mengidap tiroid, PCOS (polycystic ovary syndrome), kista rahim, dan isyu-isyu sejenis.
Masuk dalam kategori pertama: Vitex – tanaman bersemak yang berbunga ungu dengan buah seperti berry, yang manfaatnya antara lain meningkatkan hormon progesteron sehingga kehamilan bisa terjadi dan dipertahankan. Para klien Hethir yang memakai Vitex melaporkan bahwa siklus haid mereka menjadi teratur. Vitex juga membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon pada perempuan yang baru saja berhenti minum pil KB, atau mengidap tiroid, PCOS (polycystic ovary syndrome), kista rahim, dan isyu-isyu sejenis.
Selain Vitex, ada pula Dong Quai, herba tradisional Cina
yang melancarkan peredaran darah, termasuk peredaran darah ke rahim. Karena
banyak perempuan modern yang kurang gerak, bekerja sambil duduk dalam waktu
lama, sirkulasi ini sering kurang bagus – yang ditandai oleh darah haid yang
bergumpal-gumpal, berwarna gelap, atau amat kental dan mengalir lambat.
Dong quai membantu meningkatkan sirkulasi, menyuplai darah segar, artinya
menyediakan lebih banyak oksigen dan nutrisi, ke wilayah reproduksi. Tapi
hentikan pemakaian Dong Quai selama masa menstruasi untuk mencegah perdarahan.
Dua herba lain yang masuk dalam kategori pertama adalah
Shatavari dan Rehmania. Shatavari sering dipakai dalam pengobatan ayurveda
India, bentuknya seperti asparagus, bersifat tonik, berfungsi meningkatkan
libido, menyeimbangkan hormon dan memperkuat sistem reproduksi secara
menyeluruh. Sementara itu, Rehmania adalah herba Cina yang berguuna
meningkatkan produksi darah dan menambah kekebalan tubuh. Dalam sistem
reproduksi, Rehmania bisa membantu proses penanaman embrio dalam janin.
Kemudian
di kategori kedua, herba untuk kesuburan para pria, Hethir meletakkan Ginseng
pada urutan pertama, terutama Ginseng Amerika yang berguna meningkatkan jumlah
sperma dan menetralkan kelebihan hormon estrogen serta secara umum menyehatkan
keseluruhan sistem reproduksi pria. Hethir mengingatkan agar konsumen
berhati-hati pada tawaran produk ginseng yang murahan. Akar Ginseng Amerika
yang bagus adalah yang berumur minimal tujuh tahun.
Herba berikutnya adalah Ashwagandha, yang bisa dikonsumsi oleh
pria maupun wanita. Studi menunjukkan Ashwagandha bermanfaat untuk kasus
kurangnya jumlah sperma atau libido. Selain memperbaiki sistem endokrin,
Ashwagandha juga membuat tubuh lebih berenergi dan pikiran lebih jernih. Di
Afrika, herba ini dipakai para perempuan untuk mencegah keguguran.
Dua herba lagi adalah Tribulus dan Maca. Keduanya berfungsi meningkatkan testoteron dan hormon seksual selain menambah vitalitas tubuh. Kaum perempuan bisa pula memakai kedua herba ini untuk membantu ovulasi agar teratur.
Dua herba lagi adalah Tribulus dan Maca. Keduanya berfungsi meningkatkan testoteron dan hormon seksual selain menambah vitalitas tubuh. Kaum perempuan bisa pula memakai kedua herba ini untuk membantu ovulasi agar teratur.
Di kategori ketiga, untuk mencegah keguguran, Hethir
merekomendasikan trio herba Black Haw, Cramp Bark, dan Partridge Berry.
Ketiganya bersifat menenangkan dan memperkuat rahim, yang baik dikonsumsi
setiap hari menjelang kehamilan ataupun pada momen terjadi ancaman keguguran.
Ada kalanya keguguran terjadi akibat calon ibu memiliki masalah dengan oto-imunitas yang berlebihan. Situasi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel telur atau embrio karena menganggapnya sebagai musuh, lantas terjadilah keguguran yang berulang-ulang. Hethir menyebutkan Rehmania, Reishi, Ashwagandha, Licorice dan Echinacea sebagai beberapa herba yang bisa membantu mengatasi masalah ini. Dan yang paling efektif untuk kasus hiper oto-imunitas, menurut studi mutakhir, adalah terapi enzim-enzim sistemik (systemic enzymes).
Demikianlah sinopsis paparan Hethir Rodriguez, yang barangkali bisa bermanfaat untuk Anda. Saya sendiri tidak tahu padanan dan ketersediaan herba-herba ini di dunia jamu Indonesia. Jadi, Anda harus proaktif mencari lebih banyak tambahan informasi tentang herba-herba yang ia sebutkan di atas jika Anda memang berkepentingan.
Satu hal yang diamarkan oleh Hethir soal pengobatan herbalisme adalah “tinggalkan budaya instan!” Semua herba ini adalah anugerah Bumi bagi kesehatan kita, katanya, tapi mereka bukan obat ces-pleng yang bekerja dalam semalam. “Tubuh butuh waktu untuk menyembuhkan diri. Perlu beberapa kali siklus untuk memulihkan sistem endokrin, menata ulang orkestra hormonal secara harmonis. Herba-herba ini bekerja secara perlahan, itulah yang Anda harus selalu ingat!” Dan sementara itu, jangan lupa pula PR-PR lain yang harus diselesaikan untuk mendukung sistem reproduksi kita: perubahan gaya hidup dan perbaikan pola makan.
Ada kalanya keguguran terjadi akibat calon ibu memiliki masalah dengan oto-imunitas yang berlebihan. Situasi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel telur atau embrio karena menganggapnya sebagai musuh, lantas terjadilah keguguran yang berulang-ulang. Hethir menyebutkan Rehmania, Reishi, Ashwagandha, Licorice dan Echinacea sebagai beberapa herba yang bisa membantu mengatasi masalah ini. Dan yang paling efektif untuk kasus hiper oto-imunitas, menurut studi mutakhir, adalah terapi enzim-enzim sistemik (systemic enzymes).
Demikianlah sinopsis paparan Hethir Rodriguez, yang barangkali bisa bermanfaat untuk Anda. Saya sendiri tidak tahu padanan dan ketersediaan herba-herba ini di dunia jamu Indonesia. Jadi, Anda harus proaktif mencari lebih banyak tambahan informasi tentang herba-herba yang ia sebutkan di atas jika Anda memang berkepentingan.
Satu hal yang diamarkan oleh Hethir soal pengobatan herbalisme adalah “tinggalkan budaya instan!” Semua herba ini adalah anugerah Bumi bagi kesehatan kita, katanya, tapi mereka bukan obat ces-pleng yang bekerja dalam semalam. “Tubuh butuh waktu untuk menyembuhkan diri. Perlu beberapa kali siklus untuk memulihkan sistem endokrin, menata ulang orkestra hormonal secara harmonis. Herba-herba ini bekerja secara perlahan, itulah yang Anda harus selalu ingat!” Dan sementara itu, jangan lupa pula PR-PR lain yang harus diselesaikan untuk mendukung sistem reproduksi kita: perubahan gaya hidup dan perbaikan pola makan.